BRAIN Personalities – Apa yang akan kamu rasakan semisal bertemu seorang karyawan cuci piring yang pernah menjadi teman kerja atau teman nongkrong yang kini menjadi General Manager dari salah satu perusahaan perhotelan nasional?
Ini kisah nyata dari Sudarsana, General Manager Corporate bidang pengembangan bisnis dan sales & komunikasi pemasaran PT Grahawita Santika (Santika Hotels & Resorts). Bahkan, pada usia yang sudah tidak muda lagi, ia masih mendapatkan kepercayaan untuk memimpin perusahaan.
Apakah ini kebetulan atau ada kisah berharga di balik keberhasilannya meniti karir dari nol hingga ke jajaran puncak manajemen?
Career Achievement Mindset Ala General Manager
Sosok leader yang gemar berolahraga lari dan bersepeda ini memiliki mindset unik dalam meniti karir. Ia menganggap pencapaian karir itu bukan saat ia menjabat sebagai seorang General Manager.
Pencapaian terbaik menurutnya adalah ketika menikmati step by step dari setiap jenjang karir. Bagaimana ia tidak pernah melepaskan pikiran tentang apa yang harus dilakukan, bahkan saat rehat atau mandi sambil menikmati setiap tetesan air dari shower.
Pertanyaan selalu muncul mengenai hal relevan yang bisa dilakukan sesuai dengan misi besar perusahaan, yang pada akhirnya, membawanya untuk terpacu untuk bekerja keras dari hari ke hari.
Saat Sudarsana Merasa Stuck and Grow
Pernahkah Sudarsana merasakan stuck dalam menjalani karir yang dari awal karirnya tetap setia di industri perhotelan?
Ia juga manusia seperti pada umumnya. Pernah ia merasa pencapaian karir terasa mandeg, ‘begini-begini aja’, saat ia membandingkan dirinya dengan pencapaian orang lain.
Pikiran seperti itu tidak dapat ia tepis. Hanya saja, ia berusaha menerima keadaan dan menuntun dirinya untuk melihat ke bawah, melihat keadaan orang lain yang belum tentu dikaruniai pencapaian seperti dirinya.
Cara ini mengantarkan dirinya sehingga lebih bersyukur dan tetap bersemangat fokus pada bidang yang telah membesarkannya. Siapa yang menyangka, ini melesatkan karirnya sehingga dipercaya pada posisi manajerial yang strategis.
Leadership Challenges pada Masa Krisis
Pada suatu kesempatan pada konferensi besar akhir tahun 2023, Sudarsana berkesempatan memaparkan bagaimana Santika Group berhasil melakukan rebound pasca COVID-19 yang sangat berdampak pada industri perhotelan.
Ia mengakui, masa-masa menantang dalam kepemimpinannya justru datang dari eksternal. Pernah ia terpaksa memangkas standar operasi layanan tamu hanya sekadar untuk melakukan penyesuaian dan terus beroperasi.
Namun, sebenarnya di balik tantangan tersebut ada dorongan positif agar tim menemukan hal baru untuk beradaptasi dan mengatasi keadaan.
Innovation services menjadi core business, kunci bagaimana ia bersama tim berhasil menghadirkan value bagi para tamu, mulai dari car charging service hingga kolaborasi dengan komunitas.
Impact dari transformasi tersebut membuat Santika Group berhasil menjangkau lebih banyak tamu baru yang loyal. Alhasil, jumlah tamu dan durasi inap meningkat pesat, bahkan melebihi capaian sebelum masa pandemi.
Menyadari bahwa tim adalah aset berharga, ia sangat mendorong pembelajaran berkelanjutan dimana tim training menjadi habit agar perusahaan tetap relevan dan lebih adaptif menghadapi perkembangan industri.
Atmosfer Keluarga di Masa Kecil
Lahir di Yogyakarta dari keluarga sederhana, Sudarsana didik oleh orang tua yang mengedepankan pendidikan. Bahkan, prinsip rela makan sangat sederhana asalkan anak-anak bisa mengenyam pendidikan tinggi sangat dijunjung tinggi.
Tidak mau menjadi katak dalam tempurung, Sudarsana selalu didorong oleh sang Ayah untuk berani untuk merantau, menjelajahi kesempatan baru di tempat baru agar lebih maju.
Sudarsana pun mengawali karirnya di Semarang, berlanjut dari kota ke kota saat ia mendapatkan kepercayaan untuk memimpin unit layanan perhotelan dan lingkungan baru untuk terus berkembang.
Menjadi Ayah Sudarsana
Meski menjadi orang berpengaruh di perusahaan, tantangan menjadi sosok ayah bagi keluarga kecilnya pun tidak mudah.
Kesibukan membuat dirinya harus benar-benar bijak mengelola waktu bagi keluarga, termasuk berbincang-bincang mengenai apa yang dialami anak-anak tercinta dan apa yang ingin mereka capai.
Sebagai seorang pemimpin keluarga, ia memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk memilih jalan karir masing-masing dan memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka mencapai apa yang dicita-citakan.
Menjadi seorang entrepreneur menjadi cita-cita putra pertama yang kini sedang membangun kafe di Surabaya. Sedangkan, putra kedua berkarir di bidang tata boga yang tengah merantau di Los Angeles, USA.
Di sela-sela waktunya, ia masih menemani putra bungsu yang berusia 7 tahun, menjadi berkat dalam perjalanan membangun keluarga bersama sang istri.
Lompatan Karir Selanjutnya
Sudarsana tidak memandang usia sebagai akhir dalam berkarya. Berkarir di industri perhotelan masih ia jalani dan berharap dapat meninggalkan jejak positif bagi generasi selanjutnya.
Masih memiliki semangat dan menikmati amanah perusahaan untuk memimpin, ia tetap fokus membangun bersama tim untuk mengembangkan bisnis perhotelan di berbagai tempat dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Nilai-nilai pendidikan keluarga masih ia pegang dan menyadari akan perubahan. Ia tetap mendukung perkembangan karir dan pendidikan anak yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan berbagai perkembangan teknologi dan percepatan yang ada saat ini, ia berharap putra-putri kesayangannya memiliki capaian lebih baik darinya.
Ikuti: BRAIN Career Coaching Program for Professionals [Exclusive]
Tips Karir di Perusahaan Perhotelan
Karir adalah perjalanan panjang dalam menjalani kehidupan sebagai individu dan profesional sehingga membutuhkan kegigihan untuk membangunnya.
Sudarsana juga berbagai strategi bagaimana dirinya berhasil membangun karir form zero to hero bagi Sobat BRAIN yang berencana berkarir di industri perhotelan.
1. Mengetahui Corporate Culture
Sebagai profesional, ia menyadari bahwa setiap perusahaan memiliki budaya dalam mengelola bisnis agar sustainable dan berkembang.
Demikian juga perusahaan perhotelan, ia menyarankan agar profesional mempelajari budaya perusahaan agar dapat segera beradaptasi dengan perkembangan yang sedang terjadi.
Semakin cepat profesional menyesuaikan diri, besar kemungkinan ia diterima dan dipercaya untuk bekerjasama dalam tim dan berkontribusi pada kemajuan perusahaan.
2. Sudarsana Fokus pada Misi Perusahaan
Lebih lanjut, ia mendorong dirinya untuk tetap fokus dan relevan dengan misi perusahaan. Kesadaran akan misi tersebut akan membawa kinerja ke arah yang benar untuk mencapai pertumbuhan perusahaan.
Ketika profesional selalu menyadari misi tersebut, ia akan memprioritaskan keputusan dan kinerja berorientasi kemajuan perusahaan dan pencapaian tim.
3. Pentingnya Kerja Keras bagi Sudarsana
Seperti dijelaskan sebelumnya, Sudarsana senantiasa to-do-list setiap hari untuk mengeksekusi rencana yang relevan dengan kemajuan perusahaan.
Tidak ada kata lain yang mewakili kerja keras. Ya, inilah kata yang mengindikasikan komitmen dan kontribusi berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan diri untuk mewujudkan misi perusahaan yang berujung pada pencapaian karir gemilang.
4. Mengikuti Training dan Pelatihan Berkelanjutan
Kerja keras membutuhkan ilmu yang relevan dengan perkembangan industri. Menyadari hal ini, ia sangat menyarankan bagi para profesional agar giat mengikuti sesi training dan pelatihan.
Tidak berhenti sampai di sana, ia juga mendorong dirinya agar mampu menerapkan apa yang ia dapatkan dari sesi tersebut dalam membangun kemajuan perusahaan.
5. Customer-Oriented
Bagaimanapun, tamu seperti darah dalam bisnis dimana tanpa kehadirannya bisnis tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Menyediakan pelayanan terbaik melalui program-program yang berorientasi pada kepuasan dan kenyamanan para tamu menjadi fokus utama di industri perhotelan.
Ia menyadari bahwa berkembangnya perusahaan adalah bagaimana kinerja tim berfokus pada pelanggan. Hal inilah yang menjadi kunci yang menjadikan perusahaan perhotelan tumbuh dan berkembang, mendatangkan pelanggan baru dan setia.