BRAIN Personalities – Apakah kamu merasa pekerjaanmu saat ini tidak memberikan tantangan lagi? Atau mungkin kamu menjalani rutinitas yang sama setiap hari tanpa ada perkembangan berarti? Jika ya, bisa jadi kamu sedang merasa stuck di dalam karir.
Merasa stuck bukanlah hal yang sepele. Ini bisa berdampak pada kesehatan mental, kepuasan kerja, hingga stabilitas finansial. Banyak profesional yang mengabaikan perasaan ini hingga akhirnya merasa frustasi dan kehilangan motivasi. Namun, sebelum mencari solusi, Sobat BRAIN perlu memahami penyebab utama stagnasi karir agar bisa mengatasinya dengan tepat.
Lantas, apa saja yang menyebabkan seseorang merasa terjebak dalam karirnya? Simak penjelasan berikut!
Pelajari juga:
Penyebab Seseorang Merasa Stuck di Karir
Berdasarkan berbagai penelitian dari lembaga kredibel, berikut beberapa faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalami stagnasi dalam karir:
1. Kurangnya Tujuan Karir yang Jelas
Menurut Harvard Business Review (HBR), individu yang tidak memiliki perencanaan karir yang jelas lebih rentan mengalami stagnasi. Tanpa arah yang pasti, sulit bagi seseorang untuk mengambil keputusan yang bisa mendukung pertumbuhan profesionalnya.
2. Hilangnya Motivasi dan Minat
Gallup menemukan bahwa 67% karyawan merasa tidak terlibat secara aktif dalam pekerjaan mereka. Ketika kamu kehilangan ketertarikan terhadap pekerjaan, setiap hari terasa membosankan dan tidak memberikan kepuasan.
3. Kurangnya Tantangan dan Kesempatan Pengembangan
Riset dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa 45% karyawan merasa stuck karena kurangnya kesempatan belajar dan berkembang di tempat kerja. Jika kamu tidak pernah mendapatkan tugas baru atau tantangan menarik, kamu akan sulit berkembang.
4. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung
Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), budaya perusahaan yang kurang apresiatif, lingkungan yang tidak inklusif, serta atasan yang tidak mendukung, dapat membuat karyawan kehilangan semangat untuk berkembang.
5. Kurangnya Keterampilan atau Kompetensi yang Diperlukan
World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa 50% pekerja global harus meningkatkan keterampilan mereka dalam lima tahun ke depan agar tetap relevan. Jika kamu tidak memperbarui keterampilanmu, kamu bisa tertinggal dari persaingan.
Setelah memahami penyebabnya, mari kita bahas lebih lanjut tentang risiko yang akan terjadi jika kamu terus membiarkan diri merasa stuck dalam karir.
Pelajari juga:
Risiko Sering Merasa Stuck dalam Karir
Perasaan stuck yang tidak segera diatasi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi karier dan kehidupan secara keseluruhan. Beberapa risiko utama yang harus diwaspadai meliputi:
1. Penurunan Kesehatan Mental dan Risiko Burnout
Menurut American Psychological Association (APA), stagnasi karir bisa menyebabkan stres kronis, kecemasan, hingga depresi. Jika dibiarkan, ini bisa berdampak serius pada kesejahteraan psikologismu.
2. Produktivitas Menurun dan Kinerja yang Kurang Optimal
Gallup menemukan bahwa individu yang merasa stuck cenderung memiliki tingkat produktivitas 34% lebih rendah dibandingkan mereka yang termotivasi. Hal ini berpengaruh pada kontribusimu di tempat kerja.
3. Tertinggal dalam Kompetisi Pasar Kerja
Laporan WEF menyebutkan bahwa dalam lima tahun mendatang, lebih dari 50% pekerjaan membutuhkan keterampilan baru. Jika kamu tidak mengembangkan keterampilan, kamu bisa kehilangan kesempatan karir yang lebih baik.
4. Penurunan Kepuasan Hidup dan Work-Life Balance yang Buruk
McKinsey & Company melaporkan bahwa pekerja yang tidak memiliki jalur perkembangan yang jelas cenderung memiliki tingkat ketidakpuasan hidup yang lebih tinggi, yang berdampak pada hubungan sosial dan keluarga.
Lalu, bagaimana cara mengatasi stagnasi karir agar kamu bisa kembali berkembang dan bahagia dalam pekerjaan? Salah satu solusinya adalah dengan mengikuti BRAIN Passion Calibration – Sprinter Class yang akan membantumu menemukan passion dan mengubahnya menjadi karir yang lebih memuaskan.
Pelajari juga:
Transformasi yang Akan Didapatkan Setelah Mengikuti BRAIN Passion Calibration – Sprinter Class
Dengan mengikuti program mentoring dan coaching selama 90 hari, kamu akan mengalami perubahan besar dalam karir dan kehidupanmu. Berikut beberapa transformasi yang akan kamu dapatkan:
1. Kejelasan Tujuan dan Arah Karir
Sebelumnya: Bingung dengan passion dan jalur karier yang harus diambil.
Setelah program: Memiliki pemahaman mendalam tentang passion dan arah karir yang sesuai dengan potensimu melalui Tes BRAIN, Career Relevant Assessment, dan Talent to Success Assessment.
2. Peningkatan Motivasi dan Kepercayaan Diri
Sebelumnya: Kehilangan motivasi dan merasa tidak berkembang.
Setelah program: Memiliki motivasi tinggi untuk berkembang dan berani mengambil langkah besar melalui 6x sesi personal career coaching dan group discussion.
3. Kemampuan Mengubah Passion Menjadi Karier yang Memuaskan
Sebelumnya: Tidak tahu cara mengubah passion menjadi sesuatu yang menghasilkan.
Setelah program: Memiliki strategi konkret untuk membangun karier berbasis passion melalui akses ke 17 materi video dan Smart Worksheet.
4. Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi Profesional
Sebelumnya: Kurangnya keterampilan yang relevan dengan perkembangan karier.
Setelah program: Mendapatkan keterampilan baru yang sesuai dengan passion dan kebutuhan industri saat ini.
5. Meningkatkan Kepuasan Hidup dan Work-Life Balance
Sebelumnya: Stres, jenuh, dan kehilangan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Setelah program: Menjalani karier yang lebih memuaskan dengan keseimbangan hidup yang lebih baik.
Kesimpulan
Merasa stuck di karir bukanlah sesuatu yang harus kamu hadapi sendirian. Dengan memahami penyebab dan risikonya, kamu bisa mulai mengambil langkah konkret untuk keluar dari stagnasi ini. Salah satu solusi terbaik adalah dengan mengikuti BRAIN Passion Calibration – Sprinter Class, di mana kamu akan dibimbing menemukan passion, meningkatkan keterampilan, dan merancang karir yang lebih memuaskan dalam waktu 90 hari.
Jangan biarkan dirimu terus terjebak dalam rutinitas yang membosankan! Yuk, segera ambil langkah pertama menuju karir impianmu bersama BRAIN Passion Calibration – Sprinter Class.