Brain Personalities – Anak-anak terlalu muda untuk memahami konsep ketepatan waktu atau untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka kecuali mereka diajarkan hal yang sama oleh orang tuanya. Melatih kemandirian anak bisa dimulai dari hal-hal kecil, dan dia mungkin membutuhkan Ayah dan Bunda setiap kesulitan. Kecuali Ayah dan Bunda memberinya kebebasan untuk melakukan sesuatu sendiri, membuat kesalahan, dan belajar darinya.
Saat membimbing anak menjadi pribadi yang mandiri harus membuat anak nyaman dan tidak diartikan sebagai sebuah hukuman. Sebagai orang tua, Sobat BRAIN dapat mendorong anak-anak untuk mandiri dengan beberapa tips yang tidak berbahaya untuk mental anak.
Pelajari juga:
Alasan Anak Harus Belajar Mandiri
Anakmu mungkin terlalu muda saat ini, Sob. Namun pada akhirnya, ia akan tumbuh menjadi orang dewasa. Oleh karena itu, mempelajari beberapa keterampilan hidup sejak dini dapat mempersiapkannya untuk menangani tuntutan masa dewasa.
Anak-anak membutuhkan waktu untuk memahami konsep pilihan dan membuat keputusan yang menurut mereka terbaik untuk mereka. Pilihan yang semakin terbatas akan membuat melatih anak untuk mempertimbangkan banyak hal. Dari kebiasaan tersebut mampu untuk membuat mereka lebih mengenal diri sendiri, apa yang diinginkan, dan yang membuatnya bahagia.
Buku berisi informasi tetapi pengetahuan diperoleh hanya melalui tindakan. Perbedaan antara memperingatkan anak Kamu tentang bahaya dan si kecil yang benar-benar menghadapinya adalah perbedaan besar. Menjadi mandiri memungkinkan anak Kamu untuk mulai belajar sesuatu sendiri, mengambil risiko, dan mendapat informasi yang lebih baik sebagai pribadi.
Pelajari juga:
Cara Melatih Kemandirian Anak
Ada banyak cara untuk melatih anak menjadi mandiri dan tetap menikmati masa kecilnya sebagaimana mestinya. Berikut rekomendasi beberapa cara yang dapat kamu coba untuk melatih kemandirian seorang anak.
1. Berikan Tanggung Jawab untuk Melatih Kemandirian Sang Anak
Seorang anak tidak perlu mulai menangani keuangan rumah dan membuat keputusan besar lain secara langsung. Kemandirian perlu dimulai dari diri sendiri dan di situlah orang tua dapat membantu anak.
Jika kamu merencanakan piknik dan membutuhkan bantuan anak untuk mempersiapkan kegiatan ini, beri dia tugas-tugas sederhana seperti membuat daftar barang-barang yang mungkin kamu butuhkan atau pergi ke depan dan mengemasi tasnya sendiri untuk perjalanan akhir pekan singkat yang mungkin Kamu lakukan.
Pelajari juga:
Melatih Kemandirian Anak dengan Mengetahui Kepribadiannya melalui Tes BRAIN Online
2. Hindari Ikut Campur Urusan Anak
Banyak orang tua yang tidak bisa memposisikan diri dalam membimbing anak loh, Bun. Maksudnya, ketika anak masih kecil, ada baiknya untuk membimbingnya dengan beberapa instruksi atau saran terbuka yang memberi tahu dia tentang kemungkinan bahwa tugas itu dapat diselesaikan dengan cara yang lebih mudah. Tetapi saat dia tumbuh dewasa, biarkan dia datang kepada kamu jika dia membutuhkan bantuan. Hal ini cukup membantu daripada kamu ikut campur tangan. Bisa jadi campur tangan dapat membuat anak risih dan merasa tidak ada ruang privasi baginya.
3. Perkenalkan Pilihan dengan Pilihan Terbatas
Menanyakan kepada anak kamu apa yang ingin dia makan di restoran bisa membuatnya kewalahan karena menu restorannya cukup luas. Sebagai gantinya, pilih banyak opsi dari menu dan minta dia untuk memilih dari opsi yang Bunda tawarkan. Memulai dengan susunan terbatas dapat membantunya membuat pilihan dengan mudah dan mempersiapkannya untuk pilihan lainnya.
4. Biarkan Anak Membuat Keputusannya Sendiri Setiap Saat
Kamu mungkin lebih suka menyuruh anak Kamu mengerjakan pekerjaan rumahnya sebelum dia pergi bermain. Besar kemungkinan anak lebih suka bermain terlebih dahulu baru setelahnya menyelesaikan pekerjaan rumah. Asal tanggung jawabnya dapat dipercaya tentu saja bukan hal yang patut untuk dipermasalahkan. Beri sang anak kebebasan dalam beberapa aspek yang lebih kecil, seperti memilih apa yang akan dikenakan atau makanan ringan apa yang akan dimakan di malam hari. Dan selama dia melakukan apa yang dia janjikan, Kamu seharusnya tidak memiliki masalah.
5. Memiliki Empati terhadap Anak
Perlahan kini anak kamu sedang belajar mandiri yang menjadikan proses ini tidak akan mudah baginya. Selama proses belajar mandiri, penting untuk menghindari perasaan ingin memarahinya atau merendahkannya. Meskipun dia melakukan kesalahan perihal sesuatu yang sederhana sekalipun.
Posisikan diri untuk selalu ada buat anak, dukung dan bantu jika dia meminta, jangan sampai menghakiminya dengan kalimat kasar. Cepat atau lambat pasti ada momen si anak merasa gagal dan akan membuatnya terpuruk.
Beri semangat dan kasih penjelasan bahwa gagal adalah hal yang wajar, yang tidak wajar adalah sikap pesimis. Ajari dia untuk belajar dari kegagalan itu dengan menganalis bagian apa yang kurang dan bagian mana yang perlu ditingkatkan, lalu mencoba hal yang sama di kemudian hari.
Pelajari juga:
6. Melatih Kemandirian Anak untuk Memecahkan Masalah
Baik itu masalah terkait sekolah ataupun masalah apa pun yang mungkin dia miliki dengan saudara kandung atau teman, beri tahu sang anak bahwa masalah tertentu harus diselesaikan olehnya dan kamu tidak dapat membantunya dengan itu. Bimbing dia jika diperlukan dengan memberinya sudut pandang yang berbeda. Jangan biarkan anak lari dari masalah ya Bunda. Ajak dia berdiskusi dan beri kesempatan lebih besar untuk menyelesaikan dengan segera mungkin.
7. Melatih Kemandirian Anak dengan Rutinitas Tepat
Setelah sang anak tahu apa yang perlu dilakukan pada hari tertentu dan pada waktu tertentu, ia akan mulai melakukan semuanya sendiri. Untuk membuat kebiasaan sampai pada titik ini memang sangat melelahkan. Hanya saja Bunda harus cukup kuat untuk menciptakan kedisiplinan bagi sang buah hati, bukan?
8. Ajarkan Negosiasi
Kebanyakan anak mengartikan bahwa hidup mereka adalah sebuah kompetisi, perihal proposisi menang dan kalah. Bawa sang anak ke dunia kerjasama dan negosiasi sehingga dia akan mulai memahami dan memanfaatkan situasi yang disajikan di hadapannya. Dia bisa memilih lokasi piknik atau hanya makan siang tapi dia tidak bisa melakukan keduanya. Ini akan membantunya memprioritaskan preferensinya sendiri juga.
Pelajari juga:
- Inilah Penyebab Anak Menganggap Orang Tua Tidak Mampu Mengerti Dirinya
- Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
Penutup
Ada perbedaan yang cukup besar antara membuat anak mandiri dan mengajari mereka melakukan aktivitas tertentu sendiri. Namun begitu anak Kamu sudah terbiasa dengan lingkungan di sekolah, Kamu bisa mengajaknya melakukan aktivitas sederhana sendiri. Hal-hal tersebut secara perlahan dapat menabur benih kemandirian dalam dirinya.
Yuk share artikel ini, agar banyak orang tua yang tahu pentingnya melatih kemandirian anak. Hal yang tidak kalah penting yaitu mengkuti Tes BRAIN Online untuk orang tua agar bisa mengatasi karakter anak yang kurang baik.