Mengenal Kuliah Jurusan Kedokteran Secara Lengkap

BRAIN Personalities – Dokter dipandang sebagai profesi yang menjanjikan pada masa depan. Tentunya perlu kuliah jurusan kedokteran untuk menjadi dokter. Uniknya, meski kuliahnya lama, jurusan kedokteran tidak pernah sepi peminat.

Artikel ini akan membawa Sobat Brain untuk mengenal kuliah jurusan kedokteran secara lengkap. Mulai dari sejarah, proses perkuliahan, hingga masa depan lulusan kedokteran. Yuk simak artikel ini sampai tuntas dan temukan kecocokan Sobat Brain di jurusan kedokteran.

Pelajari juga:

 

Kupas Tuntas Kuliah Jurusan Kedokteran

Praktikum mahasiswa yang kuliah jurusan kedokteran
Praktikum mahasiswa yang kuliah jurusan kedokteran

Apa itu Jurusan Kedokteran?

Jurusan kedokteran adalah salah satu program di pendidikan tinggi yang difungsikan untuk mempelajari bidang kesehatan. Termasuk pula cara menjaga kesehatan, mencegah penyakit, serta pengobatan atas masalah kesehatan.

Mahasiswa kedokteran dituntut untuk memahami fungsi, anatomi, dan interaksi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Selain itu, berbagai jenis penyakit dan obat-obatan pun dipelajari serta tata cara pemeriksaan dan penarikan diagnosa.

Nah, sebelum memilih jurusan kedokteran, penting buat kamu untuk memahami potensi diri dalam berkarir. Kamu bisa mengungkapnya melalui Tes BRAIN untuk mengetahui kecerdasan dominan dan kepribadian secara cepat dan akurat.

Ikuti Tes BRAIN online hanya 5 menit

Bagaimana Awal Mula Kuliah Jurusan Kedokteran ada di Indonesia?

Pendidikan di bidang kedokteran atau kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak era kolonial Belanda. Pada tahun 1898 pendirian STOVIA sebagai sekolah tinggi kedokteran dilakukan. Kualitas sekolah ditunjang dengan RS CBZ sebagai rumah sakit pendidikan.

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 2 Februari 1950 STOVIA berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rumah Sakit CBZ pun kini dikenal dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Adanya Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia membangkitkan penyelenggaraan jurusan kedokteran di Indonesia. Lambat laun jurusan kedokteran diselenggarakan oleh kampus-kampus lain di Indonesia. Kuliah jurusan kedokteran pun tak sekalipun sepi peminat.

Pendidikan dokter atau jurusan kedokteran memfasilitasi mahasiswanya untuk mempelajari cara kerja tubuh manusia dalam perspektif kesehatan. Oleh karena itu, kuliah kedokteran mencakup pembelajaran tentang pemeliharaan kesehatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit.

Pelajari juga:

Seperti Apa Perjalanan Kuliah Jurusan Kedokteran?

Perkuliahan kedokteran setidaknya rata-rata berlangsung selama 7 – 8 tahun atau lebih. Masa-masa kuliah tersebut kebanyakan diisi dengan praktikum. Meski begitu, sejumlah teori pun tetap dipelajari oleh mahasiswa kedokteran.

Kuliah jurusan kedokteran pada masa pra klinik difokuskan untuk mempelajari hubungan antara organ tubuh, penyakit, dan obat-obatan. Beberapa kampus tidak menerapkan Satuan Kredit Semester (SKS) pada mata kuliahnya, melainkan menerapkan sistem blok. Ada 4 blok dengan satu topik dalam satu semester.

Topik yang dipelajari di jurusan kedokteran terbilang sangat kompleks. Oleh karena itu, mahasiswa kedokteran disarankan untuk aktif dan rajin membaca buku sebelum memulai blok baru. Apalagi ada ujian untuk setiap blok.

Semester 1 mahasiswa kedokteran mempelajari blok budaya ilmiah, bioetika dan humaniora, biologi molekuler, serta metabolisme, obat, dan nutrisi. Selanjutnya mahasiswa semester 2 kedokteran mempelajari blok endokrin, hematologi, imunologi, serta infeksi dan penyakit.

Blok neoplasma, neurologi, muskuloskeletal, dan respirasi dipelajari pada semester 3 kuliah jurusan kedokteran. Pada semester 4, mahasiswa kedokteran berkutat dengan blok kardiovaskuler, gastrointestinal, urogenital, dan reproduksi.

Memasuki semester 5, blok THT, mata, kulit, dan psikiatri menjadi fokus mata kuliah mahasiswa kedokteran. Kemudian, blok pediatri, geriatri, traumatologi, dan kedaruratan medik dipelajari pada semester 6. Lanjut semester 7, mendalami blok kedokteran komunitas dan pengobatan komplementer mulai dilakukan oleh mahasiswa kedokteran.

Kompleksnya mata kuliah jurusan kedokteran ternyata dibarengi juga dengan sejumlah praktikum, seperti praktikum anatomi, patologi klinik, mikrobiologi, dan lainnya. Bahkan praktikum tersebut menyita lebih banyak waktu. Selain praktikum, ada pula tes kompetensi bertajuk OSCE dan skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) yang harus ditempuh.

Dimana Kampus dengan Jurusan Kedokteran Terbaik?

Lembaga pemeringkat kampus terbaik dunia, The World University Ranking (WUR) merilis daftar kampus di Indonesia yang memiliki jurusan kedokteran terbaik. Berdasarkan pemeriksaan The WUR, kampus dengan jurusan kedokteran terbaik, yaitu: Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gadjah Mada.

Pelajari juga:

Prospek Karier Lulusan Kedokteran

Potret dokter yang sedang bertugas
Potret dokter yang sedang bertugas

Bergelar S.Ked saja tidak cukup untuk membuka praktik. Ada Koas, Uji Kompetensi Mahasiswa Program Dokter untuk memperoleh gelar dokter (dr), dan Internship untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). STR diperlukan untuk membuka klinik sendiri, bekerja di layanan kesehatan, maupun menempuh pendidikan spesialis.

Melihat panjangnya jalan yang ditempuh mahasiswa kedokteran ternyata seimbang dengan prospek karir masa depannya. Tak hanya menjadi dokter, berbagai profesi di bidang kesehatan pun bisa dilakoni. Pilihan karier yang tersedia untuk lulusan kedokteran, antara lain:

Peneliti

Dunia kesehatan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Ilmu yang didapatkan selama berkuliah di jurusan kedokteran dapat dimanfaatkan dalam penelitian. Misalnya, penemuan obat baru dan pengembangan bahan pangan bernutrisi.

Birokrat

Bergabung di birokrasi bukan hal asing bagi lulusan kedokteran. Bidang kesehatan yang selalu menjadi hal penting untuk negara dan korporasi semakin membutuhkan kontribusi lulusan kedokteran.

Pengusaha

Ilmu kesehatan yang diperoleh selama berkuliah dapat dijadikan bekal untuk berbisnis di sektor kesehatan. Misalnya, mendirikan klinik atau rumah sakit.

Akademisi

Lulusan kedokteran dapat meniti karir di bidang akademik, salah satunya dengan menjadi dosen. Jenjang karir sebagai dosen pun cukup menarik. Bahkan berkesempatan dipromosikan untuk lanjut pendidikan doktoral.

Pelajari juga:

Penutup

Usai membaca artikel ini, apakah Sobat Brain berminat kuliah di jurusan kedokteran? Jika masih ragu, Sobat Brain dapat menggali potensi diri melalui Tes Brain. Pengenalan potensi diri ini dapat membantu Sobat Brain untuk memutuskan langkah yang akan diambil ke depannya, termasuk memilih jurusan kuliah.

Ikuti Tes Brain untuk menggali potensi diri dan miliki sertifikat hasil tes di sini.

Tes Brain Online

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan, Sobat BRAIN?