BRAIN Personalities – Nama PT Paragon Technology and Innovation baru baru ini trending di media sosial. Pasalnya, perusahaan yang membawahi produk kosmetik Wardah ini menggelontorkan bantuan sebesar Rp 40 miliar untuk penanganan virus corona Covid-19 dan alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit. Bagi yang belum kenal, Nurhayati Subakat adalah CEO Wardah, Make Over, Putri.
Nurhayati juga baru baru ini masuk dalam daftar 25 Pebisnis Wanita yang memiliki dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes lho Sob. Selain itu, wanita kelahiran Padang Panjang juga masuk dalam deretan 100 tokoh wanita paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Sebelum beranjak lebih jauh, sobat perlu tahu terlebih dahulu bagaimana sih awal mula pembentukan perusahaan kosmetik ini, dan bagaimana CEO wardah mengelolanya? Sampai sampai produknya mampu menjadi salah satu kosmetik yang banyak digunakan perempuan di Indonesia. Simak ulasan di berikut ini!
Baca juga:
- Mengenal Kisah Perjuangan Sosok Eka Tjipta Widjaja Sebagai Founder Sinarmas Group
- Ceo Traveloka, Ferry Unardi Ternyata Membangun Startup dari Pengalaman Sebagai Traveler
Sekilas Tentang Wardah
Wardah merupakan salah satu brand kosmetik yang kini cukup dikenal masyarakat Indonesia. Brand Wardah didirikan sejak 1995. Proses produksi wardah berada di bawah naungan PT Paragon Technology & Innovation (PTI) memulai perjalanannya dari home industry di kawasan Cibodas, Jawa Barat.
Selain mempersembahkan rangkaian produk body care, wardah juga menyediakan produk skincare, hand care, make up, dan fragrance yang dapat membuat wanita senantiasa percaya diri dan menginspirasi orang lain. Nama Nurhayati Subakat merupakan inisiator di balik produk kosmetik yang mengutamakan produk halal ini.
Profil Nurhayati, CEO Wardah
Wanita yang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 27 Juli 1950 ini bernama Nurhayati. Berasal dari Minangkabau, dalam keluarga ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara.
Nurhayati menghabiskan masa kecilnya di kota kelahiran, Padang Panjang. Usai menamatkan sekolah Diniyah Putri, ia kemudian pindah ke Padang. Nurhayati lantas melanjutkan pendidikannya di Jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung.
Baca juga:
- Pengguna DANA Tak Usah Khawatir Karena Aplikasi ini Telah Terverifikasi Bank Indonesia
- Kisah Inspiratif Bos JNE, Feriadi Soeprapto yang Memulai Karir dari Kurir dan CS
Nurhayati Merupakan Lulusan ITB Farmasi
Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, Nurhayati kemudian pulang kampung dan bekerja di rumah sakit sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Padang. Keinginannya untuk mengembangkan diri mencoba peruntungan merantau Jakarta dan bekerja di perusahaan Wella Cosmetic, sebagai staf quality control dari tahun 1979 sampai 1985.
Dari sinilah ia mencoba berinisiatif untuk berbisnis sendiri meski ia sudah mempunyai jabatan yang tinggi di perusahaan tersebut. Pada tahun 1985, ia memulai usahanya dari industri rumahan dengan memproduksi sampo bermerek Putri.
Inisiatif Mengembangkan Produk Pertama Berupa Shampo
Produk shampo tersebut menargetkan salon-salon pinggiran di daerah Tangerang. Dengan modal yang tidak terlalu besar, ia gunakan mobil pribadinya untuk memasarkan dagangan dan rumah untuk tempat produksi sehari-hari.
‘Putri’ merek produk yang pertama dijual hanya dipasarkan ke salon-salon pinggiran di wilayah Tangerang. Namun karena harga yang terjangkau tetapi kualitasnya bagus, produk tersebut akhirnya banyak peminat hingga Nurhayati bisa mendirikan sebuah PT Pusaka Tradisi Ibu dalam manajemen usaha shamponya.
Jatuh Bangun Usaha Nurhayati
Seperti kata pepatah ‘Semakin tinggi pohon maka angin angin yang menerpa‘. Saat bisnisnya berkembang dan maju selama 5 tahun, Nurhayati mendapat cobaan. Nurhayati mengalami cobaan, pabrik miliknya dilalap api dan terbakar.
Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, perempuan berdarah Padang ini bangkit dari keterpurukan, ia memulai kembali usahanya dari nol. Modal usaha diperoleh dari tabungan suami dan digunakan untuk membayar gaji karyawan serta membangun lagi tempat produksi usahanya.
Baca juga:
- Pemilik Sari Roti, Ini Kisah Keberhasilan Wendy Sui Cheng Yap
- Mengulas Resep Sukses Harris Kristanto, Bos Kuliner Pedas Mie Gacoan
Usaha Nurhayati Subakat Sempat Bangkrut
Kejadian tersebut membuat nasib usaha shampo milik Nurhayati Subakti berada di titik nadir. Pabrik terbakar dan utang di bank yang belum lunas membuat beliau sempat ingin menutup usahanya.
Belum lagi ia memiliki karyawan yang harus ia bayarkan gajinya. Namun disinilah titik balik dari Nurhayati Subakat. Ia menolak menyerah dengan keadaannya.
Produk Wardah Membidik Konsumen Muslimah
Ia mendirikan pabrik di Cibodas dan Tangerang. Ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah. Pada 1995 Nurhayati Subakat mendirikan Wardah. Nama Wardah yang memiliki arti bunga mawar dipilih karena ia membuka usaha yang bertema islami.
Kosmetik ini dengan cepat diterima masyarakat khususnya kaum muslimah. Terbukti di tahun 1999-2003 penjualan produk melonjak drastis.
Strategi Pemasan dan Promosi Efisien
Strategi pasar dan promosi yang bagus disertai manajemen yang kuat membuat produk Wardah Nurhayati Subakat ini dengan cepat menguasai pasar kosmetik nasional.
Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation yang hingga kini mempunyai lebih dari 7.500 karyawan dan memiliki kapasitas produksi lebih dari 95 juta produk personal care dan makeup. Kini produk-produknya juga mencakup perawatan kulit, dan perlengkapan make-up.
Baca juga:
Kesimpulan
Usaha dan kerja keras yang dilalui Nurhayat cukup untuk membuat kita belajar jika segala sesuatu dimulai dengan hal yang kecil. Meskipun bermula dari Industri rumahan, usahanya berkembang pesat berkat kejelian melihat peluang pasar.
Nah setelah membaca kisah sukses Nurhayati, sekarang giliran Sobat Brain untuk berpikir kreatif menciptakan peluang bisnis dimulai dengan hal hal kecil terlebih dahulu. Sebelum mencoba bisnis
Penulis ingin mengajak Sobat untuk menggali potensi diri melalui Tes Brain. Dari situ Sobat Brain akan dilatih untuk mengenali potensi diri sehingga mampu menangkap peluang dan meraih kesuksesan.