BRAIN Personalities – Popularitas Nike sudah melekat sebagai bagian dari gaya hidup, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke atas. Nike adalah perusahaan yang menjual produk sepatu, pakaian, dan alat-alat olahraga yang berasal dari Amerika Serikat dan gaungnya terdengar sampai di seluruh dunia.
Di balik kejayaan Nike tentunya ada sosok hebat yang inspiratif, seperti Founder Nike yang sekaligus mengemban tanggung jawab sebagai CEO Nike pertama, Philip H Knight. Pendirian Nike pada tahun 1972 dipicu oleh gagasan Knight untuk memasarkan produk sepatu dari Jepang.
Pelajari juga:
- Kiprah CEO PayPal yang Menggapai Transaksi Dunia
- Dulu Founder WhatsApp Ingin Menyerah, Kini Takdir Berkata Lain
Profil Philip H Knight, Founder dan CEO Nike
Lahir dengan nama lengkap Philip Hampson Knight pada 24 Februari 1938 di Portland, Amerika, masa kecil Knight dilalui di Portland bersama keluarganya. Knight kemudian menikah dengan Penelope Parks saat beranjak dewasa.
Pernikahan Knight dan Parks dianugerahi dua anak yang bernama Matthew dan Travis. Namun, Matthew telah meninggal pada 2004 silam. Sementara itu, Travis aktif mengelola studio animasi bernama Laika.
Pendidikan SMA dijalani Knight di Cleveland High School. Selama bersekolah di sana Knight aktif beraktivitas bersama tim lari hingga ia ditunjuk sebagai kapten tim lari.
University of Oregon dipilih Knight untuk mengenyam pendidikan tinggi usai lulus dari Cleveland High School. Gelar sarjana di bidang jurnalis pun berhasil diperoleh oleh Knight pada tahun 1959.
Rasa khawatir terhadap masa depan menyelimuti Knight meskipun berhasil lulus dari universitas. Akhirnya Knight memutuskan mendaftarkan diri sebagai tentara dan berdinas selama satu tahun.
Usai ikatan dinas ketentaraannya lepas, Knight kembali melanjutkan kuliah untuk memperoleh gelar master. Pada tahun 1962 Knight pun bergelar Master of Business Administration (MBA) dari Stanford Graduate School of Business.
Pelajari juga:
- Jadi CEO Termahal di Dunia, Begini Kiprah Elon Musk
- Tidak Berjalan Mulus, Inilah Karir CEO Samsung Saat Ini
Dalam karir, penting untuk mengenali dan mampu menggali potensi diri dan tim kerja, Sob. Sangat disarankan buat kamu untuk mengikuti Tes BRAIN secara online yang mampu mengungkapnya berbasis fungsi otak dominan.
Hanya 5 Menit, Ikuti Tes BRAIN Online
Perjalanan Inspiratif Philip H Knight Bangun Nike
Gaung Nike sebagai perusahaan yang menjual sepatu, pakaian, dan alat-alat olahraga asal Amerika Serikat telah terdengar sampai ke penjuru dunia. Mengusung misi Bring Inspiration and Innovation to Every Athlete In The World, Nike berkomitmen mengembangkan potensi manusia.
Misi Nike menegaskan bahwa atlet adalah siapa saja yang memiliki tubuh. Dalam upayanya mewujudkan misi, Nike menghadirkan produk inovatif berkelanjutan. Selain itu, Nike membentuk tim global yang kreatif dari berbagai latar belakang untuk memberikan dampak positif kepada dunia.
Perjalanan Keliling Dunia yang Mengesankan
Jiwa petualang yang dimiliki Knight mendorongnya melakukan perjalanan keliling dunia setelah lulus kuliah. Setibanya di Kobe, Jepang pada November 1962, Knight terpana dengan sepatu lari dengan merk Onitsuka Tiger.
Menurut Knight, sepatu yang diproduksi oleh Onitsuka Co di Kobe tersebut memiliki kualitas yang bagus sehingga ia terkesan. Knight pun mengajak Kihachiro Onitsuka untuk bekerja sama.
Mengantongi Izin Distribusi Onitsuka
Pertemuan antara Knight dan Onitsuka berujung pada sebuah kesepakatan. Onitsuka memberikan izin pendistribusian Onitsuka Tiger di Amerika Serikat bagian barat kepada Knight. Sampel sepatu pun diterima Knight dan dua pasang sepatu langsung dikirim ke Bill Bowman di University of Oregon.
Blue Ribbon Sport, cikal bakal Nike terbentuk
Sebenarnya niat awal Knight mengirim sepatu ke Bill Bowman hanya untuk mendapatkan dukungan. Namun respon Bowman ternyata jauh lebih baik. Selain memesan sepatu Onitsuka Tiger, Bowman juga mengajukan diri untuk bekerja sama.
Kerja sama antara Knight dan Bowman akhirnya terjalin pada 25 Januari 1964. Kesepakatan ini ditandai dengan peluncuran Blue Ribbon Sport (BRS) yang kelak menjadi Nike.
Tinggalkan Profesi Akuntan Lalu Berjualan Keliling
Sepatu yang dijual Knight pada dasarnya adalah sepatu olahraga, khususnya lari atau jogging. Oleh karena itu, Knight menjualnya di sekeliling Stadion Atletik. Hasil penjualannya meningkat secara perlahan hingga memungkinkan Knight undur diri sebagai akuntan dan bekerja secara penuh waktu untuk Blue Ribbon Sport
Founder dan CEO Nike Sukses Ubah Image Sepatu
Sekitar tahun 1970-an bersama Blue Ribbon yang sedang dikembangkannya, tren jogging dilihat oleh Knight merambah ke pelari profesional. Oleh karena itu, promosi selagi ke kalangan pelari non profesional pun digalakkan.
Jangkauan promosi dan pemasaran sepatu diperluas lagi oleh Knight dengan mengubah image produk. Dari yang semula sepatu lari menjadi sepatu lifestyle untuk aktivitas sehari-hari sehingga disukai oleh seluruh kalangan.
Logo Swoosh Menandai Launching Nike
Setiap brand memiliki logo dan nama yang syarat makna tersendiri, begitu pula Nike. Nike adalah dewa bersayap dari mitologi Yunani. Logo Nike berupa Swoosh, yaitu kilat yang mengarah ke atas menyiratkan kecepatan dan gerakan. Pada 1972, Blue Ribbon Sport resmi berganti menjadi Nike dengan logo Swoosh-nya yang legendaris sampai saat ini.
Diversifikasi Produk, Strategi Jitu Founder dan CEO Nike
Kurang dari satu dekade sejak didirikan, Nike berhasil menguasai separuh pasar Amerika dengan raihan pendapatan sebesar $149 juta. Meski seiring perjalanannya posisi Nike beberapa kali digoyahkan oleh perusahaan serupa, tapi Nike tetap mampu bertahan. Selaku Founder dan CEO Nike, Knight memutuskan Nike tak hanya memasarkan sepatu, melainkan memasarkan pula pakaian dan aksesoris olahraga. Nike pun akhirnya dinobatkan menjadi pemimpin pasar sepatu olahraga dan memiliki peran penting dalam perkembangan aksesoris dan pakaian olahraga.
Pelajari juga:
- Founder dan CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan Kisah Inspiratifnya
- CEO Apple dan Pendirinya Miliki Kisah yang Inspiratif
Tetap Menginspirasi, Ini Sisi Lain Founder dan CEO Nike
Akuntan Bersertifikasi
Founder dan CEO Nike, Philip H Knight memiliki gelar CPA, yaitu gelar untuk Akuntan Publik Bersertifikat. Gelar ini didapatkan melalui serangkaian ujian yang kompleks. Knight sempat menjadi Akuntan untuk Coopers & Lybrand dan Price Waterhouse.
Investor Vinton Studios (Laika)
Saham Vinton Studios sebanyak 15% dibeli oleh Knight pada tahun 1998. Kemudian, pada akhir 2003 Knight membeli kepemilikan Vinton Studios bersama para pejabat Nike. Vinton Studios pun lalu berganti nama menjadi Laika. Sebesar $180 juta diinvestasikan oleh Knight ke Laika untuk perilisan film pertamanya yang berjudul Coraline.
Penulis Buku
Meski terperangkap kesibukan, ternyata Knight bisa merilis sebuah buku. Buku karangan Knight berjudul Shoe Dog: A Memoir By The Creator of NIKE yang di dalamnya memuat pandangan Knight tentang sejarah dan kekuatan brand serta perjuangannya membesarkan Nike.
Menurut Bill Gates, Shoe Dog berisi kisah luar biasa tentang perjalanan menuju kesuksesan dalam berbisnis. Bill Gates memasukkan Show Dog ke dalam daftar 5 buku favoritnya selama tahun 2016.
Kontributor Kampanye
Kiprah Knight sebagai kontributor kampanye penolakan Oregon Ballot Measure 66 dan 67 dilakukan selama 2009 – 2010. Peraturan tersebut berpotensi meningkatkan pajak penghasilan yang dibebankan pada perusahaan dan individu.
Pelajari juga:
- CEO Nestle dan Founder-nya Sukses Jangkau Dunia
- Menilik CEO Amazon Andy Jassy yang Bukan Orang Baru di Amazon
Dikenal Sebagai Sosok Dermawan
CEO Nike Mendirikan Yayasan Amal Philip
Portland Business Journal menobatkan Knight, Founder dan CEO Nike sebagai tokoh paling dermawan sepanjang sejarah di Oregon. Tercatat sejak tahun 1990, Knight telah mendirikan sebuah yayasan amal bernama Philip H Knight Charitable Foundation.
Menyumbang Universitas Stanford
Sumbangan sebesar $105 juta digelontorkan Knight ke Stanford Graduate School of Business pada 2006. Pada tahun yang sama, program beasiswa pascasarjana diberikan oleh Knight kepada mahasiswa dari berbagai negara sebesar $400 juta. Penerima beasiswa dituntut untuk mengatasi permasalahan global, seperti iklim dan kemiskinan.
Sumbangan untuk Universitas Oregon
Ratusan dolar telah disumbangkan oleh Knight ke University of Oregon. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan perpustakaan dan rekonstruksi law center. Selain itu, Knight juga membelikan kursi kampus yang baru.
Pembangunan tiga gedung baru dan pusat penelitian di University of Oregon juga tak luput dari kucuran dana Knight senilai $500 juta. Pada 2021 Knight kembali membantu mendanai perbaikan Hayward Field, yaitu stadion dan lapangan universitas.
Founder dan CEO Nike Mendukung Oregon Ducks
Komitmen Knight untuk mendukung kemajuan olahraga direalisasikan melalui lingkungan terdekatnya terlebih dulu. Knight bersama istrinya pada Agustus 2007 membangun Athletics Legacy Fund. Selain itu, Knight membentuk tim basket dan dana warisan atletik sebesar $100 juta untuk mendukung program bina atletik.
Pelajari juga:
- CEO YouTube, Susan Wojcicki adalah Ibunya Google
- CEO Instagram, Fakta Hingga Aset Bersih Kevin Systrom dan Mike Krieger
- Sundar Pichai, Anak Tukang Listrik yang Jadi CEO Google
Penutup
Kesuksesan Philip H Knight membesarkan Nike patut dipelajari. Selaku Founder dan CEO Nike, Knight tidak melulu berorientasi pada keuntungan berupa uang. Nah, sekarang giliran Sobat Brain merumuskan kesuksesan berdasarkan versi diri sendiri.
Ikuti Tes Brain untuk mengenali potensi diri dan miliki sertifikatnya di sini.