CEO Tokopedia, Penjaga Warnet Yang Sukses Bisnis Startup

BRAIN Personalities – Membahas Tokopedia sama dengan membahas William Tanuwijaya. Sobat Brain harus tahu jika William Tanuwijaya merupakan pendiri Tokopedia yang sekaligus menjabat sebagai CEO marketplace yang tengah menyita perhatian masyarakat Indonesia ini.

CEO Tokopedia
CEO Tokopedia William Tanuwijaya

Nama William Tanuwijaya semakin melambung usai meraih nominasi Innovation Leadership Achievement Award dari majalah The Asian Banker. Dalam ajang ini, William Tanuwijaya dinobatkan sebagai satu-satunya orang Indonesia yang posisinya disejajarkan dengan para CEO top se-Asia Pasifik.

William berhasil membangun Tokopedia hingga mampu menjadi Unicorn Indonesia dan posisinya bersaing ketat dengan marketplace Shopee Indonesia. Perjuangan William merintis Tokopedia tak bisa dilakukan secara instan semudah membangun seribu candi dalam satu malam ya Sobat Brain. Simak kisah William membangun marketplace Tokopedia yuk!

Pelajari juga:

Mengenal William Tanuwijaya, CEO Tokopedia

William Tanuwijaya adalah pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 11 November 1981. Pendiri dan CEO Tokopedia ini dibesarkan oleh keluarga sederhana yang jauh dari lingkungan wirausaha.

Masa kecil William sampai usia remaja dihabiskan di kampung halamannya. Hingga akhirnya ketika mengantongi izin merantau dari sang ayah dan pamannya, William keluar dari Pulau Sumatera.

Latar Pendidikan CEO Tokopedia

Pendidikan tingkat dasar sampai menengah atas ditempuh oleh William di Sumatera. Barulah setelah lulus SMA, William merantau ke Jakarta untuk berkuliah atas izin ayah dan pamannya.

Meski kondisi ekonomi keluarga William saat itu pas-pasan, keluarga tetap mendukung langkah William untuk kuliah di Jakarta. Ayah William mengharapkan pendidikan bagus untuk William sehingga kelak kehidupan William pada masa depan jauh lebih baik.

William pun diterima di Universitas Bina Nusantara, Jakarta pada tahun 1999. Di sana William menggeluti jurusan Teknik Informasi. Ternyata keberangkatan William ke Jakarta tidak sekadar untuk menuntut ilmu. Bagi seorang pria yang rajin dan ulet seperti Wiliam, rasanya sayang sekali jika waktu luangnya tidak dimanfaatkan secara optimal untuk berkegiatan positif.

CEO Tokopedia Pernah Jadi Penjaga Warnet

Pekerjaan paruh waktu dilakoni William di sela-sela kesibukannya berkuliah. William bekerja sebagai penjaga warnet ketika kuliahnya memasuki semester dua. Jam kerja William di warung internet terbilang ekstrim, yaitu pukul 9 malam hingga 9 pagi yang seringkali disebut jam kalong.

Dua tahun menempuh perkuliahan, William mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Mau tak mau, keadaan mengharuskannya bekerja lebih keras agar biaya kuliah tercukupi. Bekerja sebagai penjaga warnet menurutnya adalah suatu beban yang memiliki berkah terselubung.

Perjalanan studi S1 William demi memperoleh gelar sarjana telah akrab dengan lika-liku perjuangan. Hebatnya, William tetap mampu lulus tepat waktu dengan waktu studi delapan semester. Pada tahun 2003 William resmi menyandang gelar sarjana dari Universitas Bina Nusantara.

Pelajari juga:

Menilik Jejak Karir William Tanuwijaya Menuju Kursi CEO Tokopedia

Meniti Karir di Perusahaan Software Komputer

Usai lulus kuliah sebenarnya William tidak pernah berangan menjadi pengusaha. William justru mantap berkarir di perkantoran. Hal ini terbukti dari jejak karirnya sebagai pegawai kantoran selama empat tahun di perusahaan yang berbeda.

Berhubung William lulus dari jurusan informatika, maka perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software komputer menarik minat William. Bahkan William sangat ingin bekerja di perusahaan software raksasa, seperti Google dan Facebook.

Mimpi William bekerja di Google dan Facebook seketika pupus karena perusahaan tersebut tidak berlokasi di Indonesia. Akhirnya William mencari perusahaan di bidang software komputer yang bisa dijangkau.

William mengandalkan pengalamannya menjadi penjaga warnet untuk melamar kerja di perusahaan software komputer. Hal ini dikarenakan William mampu memanfaatkan warnet sebagai tempat mengasah kemampuan di bidang internet dan komputer secara gratis.

Perusahaan pertama yang merekrut William adalah PT. Boleh Net Indonesia, perusahaan pengembang game. Di sini Wiliam bekerja selama empat bulan yaitu sejak Juni 2003 – September 2003.

Usai bekerja di perusahaan game, William Tanuwijaya berkarir di perusahaan perangkat lunak bernama TelkomSigma sampai Mei 2004 . Setelah itu, Will6 juga sempat bekerja di perusahaan Sqiva Sistem. 

Pada tahun 2006 William menjabat sebagai IT & Business Development Manager di Indocom Mediatama. Masa kerjanya sebagai manajer terhitung selama dua tahun tiga bulan, tepatnya sejak Oktober 2006 sampai Desember 2008.

Meniti karir sebagai karyawan di perusahaan software tentu mengharuskan William berkutat dengan software komputer selama bertahun-tahun. Berangkat dari sinilah, William termotivasi untuk membangun perusahaan internet miliknya sendiri.

Merintis Tokopedia, Perjalanan William Dipenuhi Lika-liku

Tokopedia dibangun oleh William berkat problem di kampung halamannya. Mengutip dari obrolan William bersama Deddy Corbuzier, terungkap bahwa hanya ada toko buku kecil dengan harga mahal di kota sekitar kampung halamannya.

Harga buku di sana bahkan lebih tinggi dari harga yang berlaku di Jakarta. Oleh karena itu, William bertekad untuk untuk membuat tempat jual beli secara digital yang mudah diakses kapanpun, di manapun, dan oleh siapapun.

Ide penciptaan Tokopedia akhirnya tercetus dan ambisi William meningkatkan keyakinannya bahwa terealisasinya Tokopedia akan menciptakan perubahan besar. Namun, realisasi penciptaan Tokopedia terkendala modal.

William berangan jika perusahaan rintisannya dapat menjelma seperti Facebook atau Google yang disokong oleh Modal Ventura. Namun tetap saja, modal sulit didapatkan karena William tidak memiliki relasi atau kenalan terkait permodalan.

Pada tahun 2007 akhirnya William memberanikan diri mendatangi bos tempatnya bekerja. William pun dikenalkan dengan teman-teman bosnya yang memiliki banyak  dan relasi. Lagi-lagi masalah permodalan menjegal William karena investor tidak langsung percaya begitu saja.

Pelajari juga:

Berjuang Mencari Sumber Modal

Selama dua tahun William mengalami kegagalan setiap menawarkan bisnisnya kepada para pemodal. Pasalnya, pemodal cenderung pesimis terhadap pengembangan bisnis teknologi. Selain itu, bisnis yang dikemukakan oleh William tak cukup meyakinkan mampu bersaing di pasar Indonesia yang sangat luas.

Salah satu pemodal bahkan dengan lantang mengungkapkan bahwa mimpi William tidak realistis. Di titik inilah William mengubah hidupnya. William sadar bahwa modal utama membangun Tokopedia adalah kegigihan usaha.

Ngomong-ngomong tentang kegigihan yang dilakukan Wiliam Tanuwijaya. Kamu bisa mengikuti Tes Brain Online di bawah ini untuk mengetahui seberaba gigihnya kamu dalam bekerja. Kepribadian kamu yang belum tampak juga bisa kamu ketahui lho. Ikut Tes Brain di sini;

Tes Brain Online hanya 5 menit

CEO Tokopedia
Sumber: Instagram @liamtanu

Setelah menerima penolakan berkali-kali, akhirnya pada tahun 2009 Tokopedia mendapat kucuran dana pertama dari mantan bos Wiliam sebesar Rp 2,5 Miliar. Meski sudah mendapat modal, jalan bisnis Tokopedia masih terjal.

Menilai jalannya merintis Tokopedia masih terjal, William pun kembali ke kampus untuk mengikuti pameran peluang kerja. Event tersebut dimanfaatkan oleh William untuk mencari sumber daya manusia yang mampu membangun perusahaan teknologi.

William mendirikan stan untuk merekrut kandidat. Namun, tak satu pun pelamar berminat bergabung di bisnisnya. Padahal stan perbankan di seberangnya diminati oleh ribuan mahasiswa. Kemudian ada satu panitia yang mendatangi stan William untuk mengulik informasi terkait Tokopedia.

William berpikir untuk mengganti strateginya. Meskipun dia termasuk orang yang cenderung introvert, William akhirnya berani mempromosikan Tokopedia dari kelas ke kelas lainnya. Hasilnya, jumlah pelamar pun semakin bertambah.

Pelajari juga:

Tokopedia Berhasil Diluncurkan

Marketplace dengan nama Tokopedia berhasil dikucurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 bertepatan dengan perayaan dirgahayu RI. Peluncuran tersebut ditandai dengan bergabungnya 85 pedagang untuk meramaikan platform Tokopedia.

Melihat ke belakang, sebenarnya Tokopedia sudah berdiri sejak 6 Februari 2009 lalu peluncurannya dilakukan bertepatan dengan perayaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Keberhasilan ini merupakan buah dari kegigihan William dan tim yang terlibat.

Bersama Leontinus Alpha Edison sebagai Vice Chairman & Co-founder Tokopedia, Wiliam benar-benar membuktikan bahwa gagasannya adalah ide yang berlian dan mampu membawa perubahan fantastik. Ini adalah awal dari segala jerih payahnya.

CEO Tokopedia
Bentuk Logo Tokopedia

Ramai Peminat dan Kucuran Dana Investor

Tokopedia yang dulunya sepi peminat, kini malah berhasil meraih puluhan ribu peminat. Tokopedia semakin dikenal setelah dua anak magang di Tokopedia mendapat kesempatan kuliah di Harvard Business School.

Para investor luar negeri pun terus berdatangan meski William menekankan bahwa marketplace ini masih dalam fase awal. Pada tahun 2013, pedagang yang bergabung masih 2 juta-an dan menurutnya jumlah ini masih perlu ditambah hingga tak terbatas.

Kini Tokopedia sudah termasuk unicorn Indonesia. Di mana rata-rata perusahaan yang menerima gelar tersebut mempunyai valuasi di atas $ 1 Miliar atau setara dengan Rp 13,3 triliun. Dampaknya, Tokopedia berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan luar negeri untuk menanamkan modal. Sebut saja East Ventures yang memberi pendanaan pada tahun 2010, CyberAgent Venture pada tahun 2011, dan Beenos pada tahun 2012.

Pada tahun 2014 Tokopedia kembali berhasil mendapat modal dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc  sebesar Rp1,2 triliun. Lebih hebatnya lagi, Tokopedia mampu memikat Perusahaan Alibaba untuk mendanai Tokopedia senilai Rp 14,7 triliun pada Agustus 2020 lalu.

Kehebatan Tokopedia semakin berlanjut ketika marketplace ini menggandeng BTS, idol group asal Korea Selatan yang sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Strategi ini membawa kesuksesan besar untuk Tokopedia mengingat banyaknya masyarakat Indonesia yang tertarik dengan dunia K-Pop.

Pelajari juga:

Penutup

Itu dia Sobat Brain, informasi tentang perjuangan Wiliam Tanuwijaya membangun Tokopedia. Tak disangka bahwa dulunya Wiliam adalah penjaga warnet yang gigih dan memiliki ambisi kuat untuk sukses. Dari kisah Wiliam kita dapat belajar bahwa modal awal untuk sukses adalah kegigihan dari diri kita.

Tes Brain Online hanya 5 Menit

BRAIN Career Coaching for Students

Penulis Biografi dan Artikel Personal Brand

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan, Sobat BRAIN?